Workshop Auditing Oracle Database adalah Workshop yang diselenggarakan oleh Laboratorium Pengembangan Aplikasi Database Universitas Gunadarma. Materinya berisi konsep Database di dalam oracle 9i, Menciptakan user-user di dalam suatu DBMS, Menggunakan statement GRANT dan REVOKE untuk memberikan dan mencabut Object Privileges, Mengetahui fungsi dan tujuan dan caradari Auditing Database ,Mengetahui informasi yang terdapat dalam proses Audit, Mengetahui cara mengaktifkan dan menonaktifkan Auditing, Mengetahui cara mengatur tipe dari proses auditing, Mengetahui cara mengawasi dan melindungi hasil dari proses Audit setelah mengikuti workshop materi ini diharapkan para peserta dapat mengetahui cara mengelola proses auditing.
CAPTCHA atau Captcha adalah suatu bentuk uji tantangan-tanggapan(challange-response test) yang digunakan dalam perkomputeran untuk memastikan bahwa jawaban tidak dihasilkan oleh suatu komputer. Proses ini biasanya melibatkan suatu komputer (server) yang meminta seorang pengguna untuk menyelesaikan suatu uji sederhana yang dapat dihasilkan dan dinilai oleh komputer tersebut. Karena komputer lain tidak dapat memecahkan CAPTCHA, pengguna manapun yang dapat memberikan jawaban yang benar akan dianggap sebagai manusia. Oleh sebab itu, uji ini kadang disebut sebagai uji Turing balik, karena dikelola oleh mesin dan ditujukan untuk manusia, kebalikan dari uji Turing standar yang biasanya dikelola oleh manusia dan ditujukan untuk suatu mesin. CAPTCHA umumnya menggunakan huruf dan angka dari citra terdistorsi yang muncul di layar.
Istilah "CAPTCHA" (berasal dari kata bahasa Inggris "capture" atau menangkap) diciptakan pada tahun 2000 oleh Luis von Ahn, Manuel Blum, Nicholas J. Hopper (semua dari Carnegie Mellon University), dan John Langford (IBM). Istilah ini adalah akronim bahasa Inggris dari "Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart" (Uji Turing Publik Terotomatisasi Penuh untuk membedakan Komputer dan Manusia)
LePKom - Gunadarma 29 August 2009 Keterangan : BAGI YANG TIDAK LULUS & LULUS BERSYARAT HARAP HUBUNGI LePKom DI RUANGAN D-431 - MAX 2 MINGGU SETELAH PENGUMUMAN INI BILA LEBIH DARI 2 MINGGU DINYATAKAN TIDAK LULUS DAN WAJIB MENGIKUTI UJIAN ULANG KURSUS. HASIL KELULUSAN TIDAK DAPAT DIGANGGU GUGAT.
Konfigurasi instance disimpan di file bertipe text yang dikenal dengan init file (initial file) atau pfile (parameter file). Mulai versi 9i Oracle memperkenalkan pfile bertype binary yang disebut spfile.
Di Unix family, init file ada di directory $ORACLE_HOME/dbs. Sedangkan di Windows ada di folder %ORACLE_HOME%\database.
Format nama file:
Pfile: initNAMAINSTANCE.ora Di Unix, nama instance adalah case sensitive, instance dataku berbeda dengan DATAKU. Pfile untuk instance dataku adalah initdataku.ora. Dan Pfile untuk instance DATAKU adalah initDATAKU.ora
Sedangkan di Windows, nama init file tidak case sensitive, instance dataku ya sama saja dengan DATAKU. Kalau kita membuat database dengan dbca, initfile yang terbentuk adalah INITdataku.ORA. Kalau file ini diganti dengan initDATAKU.ora yang tidak apa-apa, Windows gitu lho!
Spfile: spfileNAMAINSTANCE.ora Sama seperti pfile, case sensitive di Unix dan tidak case sensitive di Windows.
Cara membuat initfile:
pfile Dibuat secara manual pakai text editor , contoh: notepad di Windows dan vi di Unix. Bisa juga dibuat berdasarkan content spfile yang sudah ada. SQL> create pfile from spfile;
spfile Spfile tidak bisa dibuat dengan text editor sebagimana membuat pfile. Tentu saja, file binary tidak bisa dibuat (diedit) dengan text editor. Spfile hanya bisa dibuat dengan cara berikut ini (content-nya diambil dari pfile yang sudah ada):
SQL> create spfile from pfile;
By default, kalau ada spfile maka ketika startup Oracle akan membaca parameter dari spfile. Kalau tidak ada spfile, Oracle membaca pfile. Kalau tidak ada kedua-duanya, instance tidak bisa di-startup. SQL> startup ORA-01078: failure in processing system parameters LRM-00109: could not open parameter file ‘/mnt01/oracle/10.2.0.3/dbs/initDATAKU.ora’
Mengedit Init file (mengubah parameter instance)
Parameter instance ada dua tipe yaitu dynamic dan static. Parameter dynamic bisa diubah ketika instance sedang jalan sedangkan parameter static tidak bisa, artinya perubahan parameter static harus dilakukan di initfile dan instance harus di-restart.
Contoh parameter dinamik adalah pga_aggregate_target. Berikut ini cara untuk mengubahnya:
Kalau instance sedang mati Naikkan instance dulu, kemudian lakukan perubahan pakai SQLPlus
SQL> startup SQL> alter system set pga_aggregate_target=100m; Perintah alter system di atas langsung mengubah parameter di instance (memory) yang berjalan.
Kalau kita pakai spfile, perintah ini langsung mengupdate juga spfile. Sehingga ke depannya kalau kita merestart instance, Oracle membaca pga_aggregate_target=100m dari spfile.
Kalau kita pakai pfile, pga_aggregate_target=100m tidak di-update ke pfile sehingga ke depannya kalau kita merestart instance, pga_aggregate_target kembali ke nilai semula. Agar perubahan bersifat permanen, edit juga parameter pga_aggregate_target di pfile
Kalau instance sedang jalan Langsung lakukan perubahan di SQLPLus SQL> alter system set pga_aggregate_target=100m; Sama seperti penjelasan sebelumnya, kalau pakai spfile maka spfile juga diupdate secara otomatis. Kalau pakai pfile, agar perubahan bersifat permanen maka pfile harus diedit secara manual pakai text editor.
Contoh parameter statik adalah db_writer_processes, control_files, sessions, dsb. Berikut ini cara untuk mengubah parameter db_writer_processes yang bersifat statik itu:
Kalau instance sedang mati Kalau pakai pfile, edit pfile pakai text editor, kemudian startup instance.
Edit pfile SQL> startup
Spfile tidak bisa diedit pakai text editor, kalau tetep dipaksa edit pakai text edior maka spfile akan corrupt sehingga tidak dikenali oleh Oracle. Spfile hanya bisa diubah dengan SQLplus ketika instance naik. Jadi naikkan dulu instance, pakai nomount biar cepet toh kita tidak perlu instance mount atau open, yang penting startup dulu. Kemudian alter system set db_writer_processes=2 scope=spfile. Perintah ini akan mengedit spfile saja, sementara parameter di instance sendiri masih belum berubah. Setelah itu, baru startup SQL> startup nomount SQL> alter system set db_writer_processes=2 scope=spfile; SQL> shutdown immediate SQL> startup
Kalau instance sedang jalan
Kalau pakai pfile, database matiin dulu, edit pfile, kemudian restart instance SQL> shutdown immediate Edit pfile SQL> startup Kalau pakai spfile, alter system dengan scope=spfile, kemudian restart SQL> alter system set db_writer_processes=2 scope=spfile; SQL> shutdown immediate SQL> startup
Catatan
Perintah alter system set pga_aggregate_target=100m by default kalau pakai spfile, maka alter system set pga_aggregate_target=100m scope=both Dan kalau pakai pfile. maka alter system set pga_aggregate_target=100m scope=memory
Kita tidak bisa menjalankan alter system set db_writer_processes=2 karena ini adalah parameter static. Kalau masih dipaksa akan muncul error:
SQL> alter system set db_writer_processes=2; ERROR at line 1: ORA-02095: specified initialization parameter cannot be modified Parameter static hanya bisa diubah di scope=spfile SQL> alter system set db_writer_processes=2 scope=spfile; System altered.
Kalau dilihat pakai text editor, spfile berisi sama seperti pfile, hanya ada entry yang "aneh-aneh" (yang bukan merupakan parameter instance) di baris pertama.
Contoh kasus.
Instance saya hanya punya spfile (spfileDATAKU.ora) dan tidak punya pfile (initDATAKU.ora)> Suatu ketika saya ingin mengubah parameter static (misalnya control_files). Karena ketidak tahuan, parameter control_files saya edit di spfileDATAKU.ora pakai text editor (notepad).
Karena spfile adalah file binary, maka spfile menjadi rusak karena diedit pakai text editor, sebagian akibatnya Oracle tidak bisa membacanya. Karena spfile tidak bisa dibaca, maka Oracle mencari pfile. Karena saya tidak punya pfile sementara spfile-nya corrupt, ya akhirnya saya tidak bisa startup instance SQL> startup ORA-01078: failure in processing system parameters LRM-00109: could not open parameter file ‘/mnt01/oracle/10.2.0.3/dbs/initDATAKU.ora’
Waduh… gimana ini?!! Solusinya, buat pfile initDATAKU.ora yang isinya sama persis dengan spfileDATAKU.ora, dengan catatan: jangan ikut sertakan entry spfileDATAKU.ora yang aneh-aneh di baris pertama itu.
Untuk melihat isi spfile spfileDATAKU.ora, di unix gunakan perintah more. Di Windows, gunakan wordpad; kalau pakai notepad biasanya tampilannya amburadul.